Sunday, August 10, 2008

Satu kematian...

Tanggal 10.08.08... satu kematian hinggap di dalam hidupku.. kematian yang pedih, kematian yang penuh sesalan dan tangisan.. kematian seseorang yang amat kusayangi selama ini... kematian Uwan Teh.

Masih terngiang-ngiang pesanan kakak ku 2 minggu sebelum pemergiannya.. 'Plz tgk gamba terbaru family to Dusun Tua @ my profile...better take SueN along to see uwan teh...skrg musim buah, got durians...bring some food along...uwan teh dah sakit, she's living alone...i don't think she'll be around next year...'

Ya.. aku mengaku itu khilaf aku, tidak mempedulikan pesanan kakakku.. aku terlalu sibuk dengan kerja dan duniawi ku hingga aku terlupa menjenguk dia yang uzur dan sentiasa mendambakan diriku. Aku terlupa yang jauh di sudut hati, diriku amat menyayangi dirinya, cuma egoku menyuruhku melupakan kenangan bersamanya...

Dan kini, airmata darah sekali pun tidak mampu menebus kekesalan ku ini. Masih ku ingat tatkala melawatnya di ICU, melihat badannya yang semakin layu dalam keadaan koma,airmataku jatuh berderai kerana simpati melihat keadaannya yang sedang nazak. Aku tidak sempat meminta maaf atas segala-galanya. Aku tidak sempat berterima kasih atas apa yang diberikannya kepadaku selama ini... sebuah kehidupan yang hangat. Dialah yang membesarkanku, memanjaku dengan kasih sayang tatkala ibuku bekerja siang dan malam membanting tulang mencari rezeki untuk kami sekeluarga.

Dan.. aku tidak dapat mengatakan betapa cintanya aku pada dirinya.. apa yang mampu ku ucapkan 'uwan, jangan mati' 'uwan jangan mati' seolah-olah kata-kata tersebut mampu menjadi mantra untuk menyembuhkan dirinya yang makin nazak.

Ternyata tuhan amat menyayangi dirinya... dia pergi tanpa sempat membuka mata melihat cucu emasnya datang menangis terisak-isak di bucu katilnya meminta pengampunan atas pengabaian yang dilakukan.

Dan sekali lagi airmata ini jatuh berjujuran tatkala memegang cangkul mengambus tanah yang bakal memamah dirinya... aku tidak pernah menangis sejak umurku 12 tahun. Kali ini, biarlah benteng pertahanan hatiku diturunkan buat seketika untuk meratapi pemergiannya..

Kematian ini meyedarkan aku pada satu perkara. Hidup di dunia bukan ditakdirkan berseorangan. Sayangilah mereka di sekeliling mu secara terang-terangan sebelum ajal menculiknya dari dirimu. Jangan angkuh untuk menyerlahkan cintamu pada kehidupan. Kerana kita tidak akan tahu bilakah kehidupan itu akan berakhir..

Teringat aku ungkapan hikmahnya tatkala aku berumur 8 tahun di halaman rumahnya sambil melihat sekelompok merpati..

aku: uwan, kenapa burung-burung merpati jalan ramai-ramai, bukan sorang-sorang.
uwan: Pasal burung merpati pun ada yang laki-laki, ada yang perempuan.
aku: Oooo.. kire dia pun macam kita jugaklah ye uwan?
uwan: Bukan, setiap kejadian tuhan itu dijadikan berpasang. Jadi burung merpati ni kenalah ada kawannya, baru seronok hidupnya.
aku: Kalau dia tetap sorang-sorang jugak?
uwan: Dia akan sesat dan mati...

al-fatihah untuk uwan yang sentiasa kuabaikan, semoga rohnya dicucuri rahmat...



No comments: